2.1 sifat fisik dan kimia
a. Bahan
1. HNO3
sifat fisik
sifat fisik
·
Massa Molar : 63,012 g/mol
·
Penampilan : Cairan bening tidak berwarna
·
Densitas : 1,51
g/cm³, cairan tidak berwarna
·
Titik
leleh : -42 °C, 231 K, -44 °F
·
Titik
didih : 83 °C, 356 K, 181 °F (120.5 °C (larutan 68%))
·
Momen dipol : 2,17 ± 0,02 D
Sifat
kmia
Ketika
asam nitrat bereaksi dengan berbagai unsur non-logam, terkecuali silikon serta
halogen, biasanya ia akan mengoksidasi non-logam tersebut ke keadaan oksidasi
tertinggi dengan asam nitrat menjadi nitrogen dioksida untuk asam pekat dan
nitrogen monoksida untuk asam encer.
C
+ 4HNO3 → CO2 + 4NO2 + 2H2
Ataupun
3C
+ 4HNO3 → 3CO2 + 4NO + 2H2O
2. NH3
Sifat
fisik
·
Rumus molekul : NH3
·
Berat Molekul : 17,03 g/gmol
·
Titik didih : -33,45 oC
·
Titik cair normal : -77,7 °C
·
Temperatur kritis : 207,5 °C
·
Tekanan kritis : 111,3 atm
·
Volume kritis : 0,08040 m3/kg mol
·
ΔΗof :
-39,222 kJ/mol
·
Densitas ( 0 °C ) : 0,682 g/cc
·
Indeks bias, eg : 1,325
·
Fase : cair jenuh (30 oC ;
11,5 atm)
·
Warna : tidak berwarna
·
Sifat : berbau tajam (khas
ammonia)
·
Kemurnian : 99,40 %
·
Spesific gravity (-79 oC) :
0,817)
( 15 oC) : 0.617
·
Kelarutan dalam air ( 25 °C ) :
0,94 %
Sifat
kimia
·
Ammonia dapat membentuk
campuran, mudah terbakar dengan udara pada nilai ambang batas (16,25 % volume)
·
Bahaya ledakan ammonia akan
semakin meluas apabila kontak dengan oksigen pada temperatur serta tekanan
tinggi di atmosfer.
·
Reaksi oksidasi-reduksi : 2NH3 + 5/2
O2 2NO
+ 3H2O
Jika tanpa katalis
2NH3 + 3/2 O2 N2+ 3H2O
3CuO + 2NH3 3Cu + 3H2O + N2
·
Reaksi substitusi
Masuknya ion H+ dalam ammonia, yang sering
disebut ammonisasi. Misalnya : NH3 + H2O NH4OH NH4+ + OH-
NH3 + HX NH4++ X-
·
Reaksi ammonolisis
Reaksi ammonia dengan senyawa lain dimana ammonia bereaksi
sebagai gugus NH2Misalnya : HgCl2 + 2NH3 Hg(NH2)Cl +
NH4Cl
b. Produk
Amonium
nitrat
Sifat
fisik
·
Penampilan : putih solid
118 g/100 ml (0 °C)
150 g/100 ml (20 °C)
297 g/100 ml (40 °C)
410 g/100 ml (60 °C)
576 g/100 ml (80 °C)
1.024 g/100 ml (100 °C)
150 g/100 ml (20 °C)
297 g/100 ml (40 °C)
410 g/100 ml (60 °C)
576 g/100 ml (80 °C)
1.024 g/100 ml (100 °C)
Sifat
kimia
2.2 Data
Kuantitatif
·
Basis 1 ton ammonium nitrat
(98% hasil)
·
Amoniak 0.22 ton
·
60% HNO3 1.38
·
Kapasitas plant : 100-500
tons/hari
·
Tanah liat seperti diatomateous
bumi untuk menghindari ledakan
2.3 Klasifikasi proses
a. Proses Stegel ( yang akan dibahas)
b.
Prilling High Density Process
c.
Continous Vacuum Cristalitation
2.4 Reaksi Kimia
2.5 Flowsheet Industri Ammonium Nitrat
2.6 Uraian Proses
Dalam proses pembuatan ammonium nitrat bahan yang
digunakan adalah HNO3 dan NH3. Asam nitrat yang mengandung air bereaksi dengan Ammonia cair, reaksi terjadi pada liquid phase reactor di reaktor
ini terjadi reaksi pembentukan NH4NO3 di bagian atas reaktor terdapat pengeluaran air
buangan.
Selanjutnya dipompakan menuju ke vacuum
evaporator. Pada vacuum evaporator
terjadi pemekatan dari 60% menjadi 95% dan terjadi pengendapan sehingga didapat padatan dan
cairan.Yang berupa cairan akan menuju ke Prilling tower dengan penyemprotan air
secara spontan sehingga terjadi perubahan fase dari cair menjadi padatan dibagian atas mengeluarkan moist air. Dan keluaran pada bagian
bawah Padatan melewati screen dan Dikeringkan dengan steam pada
conveyer dryer dan menuju ke coating
drum dan ditambahkan clay yang
berfungsi untuk menghindari ledakan dan didapat NH4NO3
Prills
Yang
berupa padatan dari vacuum evaporator menuju
ke screw mixer dan di tambahkan pulverized
lime. Didalam screw mixer Sering terjadi penggumpalan. untuk menghindari penggumpalan selanjutnya di masukkan kedalam Granulator yang berfungsi sebagai
pembentukan Kristal dan menuju dryer
yang berfungsi untuk mengeringkan dan ditambahkan flue gases. Lalu menuju ke
screen unutk mengecilkan ukuran, yang
berukuran >4 mm akan menuju ke scrushing roll untuk mendapatkan ukuran 2,4
mm dan yang berukuran <2 mm akan di recycle lagi. Padatan yang berukuran 2.4
mm akan diteruskan ke coating drum dan ditambah limestone dust CaCO3
terjadi reaksi Sehingga didapat Ca(NO3)2 + (NH4)CO3
Proses Pembuatan NH4NO3
Flakes. cairan NH3 dan HNO3 di umpankan menuju vapor phase reactor yang
bersuhu 2300C Sehingga didapat cairan NH4NO3. Dan diteruskan
ke separator yang berfungsi memisahkan cairan yang murni dan yang mengandung
air garam. Pada bagian atas separator
terdapat pengeluaran material yang masih mengandung garam akan di recycle ulang . Dan yang murni
akan menuju ke controller dan Partial condenser yang terjadi perubahan
fase cairan menjadi menjadi padatan dengan
cara di dinginkan dengan water coolled bats. Dan selanjutnya melewati breaker
menuju grinder dan di diteruskan ke screen, pada bagian bawah screen terdapat
pengeluaran fines to recycle. Selanjutnya menuju ke coating drum dan ditambah clay sehingga untuk menghindari ledakan sehingga didapat NH4NO3 Flakes.
2.7 Fungsi
Alat
·
Crystalizer
panas, larutan hampir-jenuh diaduk dan didinginkan untuk mempengaruhi
pembentukan inti dan pertumbuhan kristal, banyak digunakan dengan garam
anorganik
·
Settling Tank
digunakan untuk menghilangkan partikel besar dari aliran gas melalui
pengendapan sederhana rendah kecepatan wilayah
·
Steam, merubah air menjadi uap, dimana uap digunakan sebagai media dasar pemindahan tenaga
·
Flash
evaporator, uap parsial yang terjadi ketika cairan jenuh sungai
mengalami penurunan tekanan dengan melewati katup throttling atau perangkat
throttling lainnya
·
Priling tower
menara pembekuan untuk pembutiran.
·
Cooling,
menjaga agar suhu tetap stabil (dingin)
·
Autoclave,
digunakan untuk mensterilkan peralatan dan
perlengkapan dengan menundukkan mereka untuk uap tekanan tinggi jenuh pada 121 °
C selama sekitar 15-20 menit, tergantung pada ukuran beban dan isinya.
·
Vacuum Evap,
digunakan untuk menggambarkan didih air dengan menurunkan
tekanan internal wadah itu di bawah standar tekanan atmosfer dan menyebabkan air untuk mendidih
pada suhu kamar.
·
Screen
digunakan untuk memisahkan partikel- partikel
·
Pug mill
(screw mixer) duigunakan untuk mencampurkan sampel yang ada
·
Steam
heated conveyor dryer digunakan untuk
memindahkan aliran dan juga diberikan panas
·
Separator
digunakan untuk memisahkan at berdasarkan titik didih
2.8 Kegunaan Amonium Nitrat
·
sebagai bahan baku pembuatan
bahan peledak baik untuk keperluan pertambangan maupun militer
·
sebagai pupuk karena mengandung
unsur Amonia,Asam Nitrat,Urea,Amonium Nitrat yang cukup tinggi ( ± 23.5 %). Bentuk padat ammonium nitrat ada 4
yaitu granul, prill, flake dan kristal. Khusus flake dibuat dengan proses
stengel, hasilnya dipakai sebagai bahan baku pembuatan peledak jenis ammonium
nitrat fuel oil (low dwnsity methode). Didalam industri
peledak, 75% dari bahan bakunya adalah ammonium nitrat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar