Senin, 12 November 2012

INDUSTRI UREA


    1.1.  Sifat fisik dan Kimia
a.    Bahan Baku
1.         Urea (CH4N2O)
Sifat Fisik :
·         Berat Molekul : 60,06 g / mol
·         Spesific Gravity : 1,335 g / cm ³  (200C/40C)
·         Titik lebur : 133-135 0C
·         Kelarutan dalam air :        107,9 g/100 ml (200C)
                                         167 g/100ml (400C)
                                         251 g/100 ml (600C)
                                         400 g/100 ml (800C)
                                         20 (200C dalam 100 % alkohol)                     
·         Panas pembakaran : -91,02 .105 J/kg

            Sifat Kimia :
·         Urea dibuat dari hidrolisis parsial cyanamide.
H2N-CN + H2O → H2N-CO-NH2
·         Urea dihasilkan dari reaksi antara ammonia dengan karbon dioksida.
CO2 + NH3 ↔ H2N – CO - NH2 + H2O
·         Urea dapat bereaksi dengan formaldehid.
NH2-CO-NH2 + HCHO →NH2 – CO - NH2 + CH2OH
·         Pemanasan ammonium sianat dapat terurai menjadi urea.
NH4+OCN→ H2NCONH2
2.      Amonia (NH3)
Sifat Fisik :
·         Rumus molekul : NH3
·         Berat Molekul : 17,03 g/gmol
·         Titik didih : -33,45 oC
·         Titik cair normal : -77,7 °C
·         Temperatur kritis : 207,5 °C
·         Tekanan kritis : 111,3 atm
·         Volume kritis : 0,08040 m3/kg mol
·         ΔΗof : -39,222 kJ/mol
·         Densitas ( 0 °C ) : 0,682 g/cc
·         Indeks bias, eg : 1,325
·         Fase : cair jenuh (30 oC ; 11,5 atm)
·         Warna : tidak berwarna
·         Sifat : berbau tajam (khas ammonia)
·         Kemurnian : 99,40 %
·         Spesific gravity (-79 oC) : 0,817
                          ( 15 oC) : 0.617
·         Kelarutan dalam air ( 25 °C ) : 0,94 %
Sifat Kimia :
·         Ammonia dapat membentuk campuran, mudah terbakar dengan udara pada nilai ambang batas (16,25 % volume)
·         Bahaya ledakan ammonia akan semakin meluas apabila kontak dengan oksigen pada temperatur serta tekanan tinggi di atmosfer.
·         Reaksi oksidasi-reduksi : 2NH3 + 5/2 O2 2NO + 3H2O
Jika tanpa katalis
2NH3 + 3/2 O2 N2+ 3H2O
3CuO + 2NH3 3Cu + 3H2O + N2
·         Reaksi substitusi
Masuknya ion H+ dalam ammonia, yang sering disebut ammonisasi. Misalnya : NH3 + H2O NH4OH NH4+ + OH- 
                   NH3 + HX NH4++ X-
·         Reaksi ammonolisis
Reaksi ammonia dengan senyawa lain dimana ammonia bereaksi sebagai gugus NH2 Misalnya :
HgCl2 + 2NH3 Hg(NH2)Cl + NH4Cl
3.      Karbondioksida
Sifat Fisik :
·         Rumus Molekul : CO2
·         Titik Beku Cair : -56,6oC (5,2 atm)
·         Tekanan kritis : 73 atm
·         Suhu kritis : 31 oC
·         Tak menyala dan tak berbau dan tidak berwarna
·         Densitas : 1,98 kg/m³

Sifat Kimia :
·         Karbon dioksida dapat bereaksi dengan natrium karbonat dan air.
Na2CO3 + CO2 + H2O ↔ 2NaHCO3
·           Kalsium karbonat dapat terurai menjadi kalsium oksida dan karbon dioksida bila dilakukan pemanasan.
CaCO3 CaO + CO2
·         Karbon monoksida dapat bereaksi dengan gas hidrogen untuk menghasilkan benzen dan karbon dioksida.
12CO + 3H2 C6H6 + 6O2
·         Tembaga oksida dapat bereaksi dengan karbon monoksida untuk menghasilkan karbon dioksida dan tembaga.
CuO + CO Cu + CO2
·           Karbon dioksida dapat dihasilkan dari reaksi respirasi.
C6H12O6 + 6O2 6CO2 + 6H2O + Energi

b.   Produk
1.    Urea
Sifat Fisik :
·         Berat Molekul : 60,06
·         Spesific Gravity : 1,335 (200C/40C)
·         Titik lebur : 132,70C
·         Kelarutan : 100 (170C dalam 100 % air)
       20 (200C dalam 100 % alkohol)
·         Panas pembakaran : -91,02 .105 J/kg
Sifat Kimia :
·         Urea dibuat dari hidrolisis parsial cyanamide.
H2N-CN + H2O → H2N-CO-NH2
·         Urea dihasilkan dari reaksi antara ammonia dengan karbon dioksida.
CO2 + NH3 ↔ H2N – CO - NH2 + H2O
·         Urea dapat bereaksi dengan formaldehid.
NH2-CO-NH2 + HCHO →NH2 – CO - NH2 + CH2OH
·         Pemanasan ammonium sianat dapat terurai menjadi urea.
NH4+OCN→ H2NCONH2


1.2. Data Kumulatif
a.       Basis : 1 ton prilling urea ( 99+%)
Zat
One Through
Partial recycle
Total recycle
NH
1.15
0.88
0.60

CO
1.47
0.91
0.77

Power KWH
210
165
145

Cooling H O
120
70
110

Uap ton
1.8
2.0
2.4








b.      Kapasitas : 1000-1500 ton/ hari

1.3. Klasifikasi Proses
            Dekomposisi amonium karbamat
            Amonium dan CO  dikompress dan akan bereaksi pada tekanan 100-200 atm, pada temperatur 170-190 0C di autoclave membentuk amonium karbamat ( urea). Urea terbentuk secara dehidrasi pada tekanan rendah.


1.4. Reaksi Kimia
        Reaksi utama
a.       CO + 2NH                            NH4COONH2                H = -37.4 kcal
                                                amonium karbonat
b.      NH COONH                NH CONH + H O           H = + 6.3 kcal
                                               urea
            Reaksi samping
c.       2 NH CONH                            NH CONHCONH .H O
                                               biuret

1.5. Diagram Alir
  
1.6. Uraian Proses
Bahan baku yang digunakan dalam pembuatan urea adalah amonia sebanyak 3-5 mol dan karbondioksida sebanyak 1 mol. Dimana amonia dan karbon dioksid dikompersikan  secara terpisah dan masuk kedalam urea syntetisis autoclave  yang beroperasi pada tekanan 180 atm dan temperatur 185 0C dan untuk menjaga suhu autoclave dilengkapi pendingin berupa air. Di dalam  urea syntetisis autoclave  terjadi reaksi pembentukan  NH4COONH2, selanjutnya melewati kran dan dipanaskan dengan steam lalu diumpankan ke flash evapolator yang bertekanan 27 atm dan suhu  140 0C, yang berisi pemisah gas-cair dan kondensor, di dalam flash evapolator  menghasilkan tiga bagian keluaran. Pertama air yang akan direcycle, kedua gas dan reaktan yang berlebih juga direcycle seperti campuran urea, amonium karbamat, H2O, dan NH3 + CO2 yang tidak habis bereaksi pada tekanan tinggi, dan yang ke tiga yaitu gas hasil dipanaskan dengan steam dan akan di alirkan melewati kran dan langsung ke flash drum pada tekanan 1 atm.
Hasil keluaran dari flash drum pada bagian atas berupa NH  dan CO2. NH3  dan CO2 yang berbentuk gas di daur ulang untuk  menghasilkan produk samping yaitu NH4NO3, (NH4)2SO4 dan yang masih tersisa akan di recycle lagi pada tekanan rendah.
Pada bagian bawah flash drum  mengalir Larutan urea cair 80%. Lalu dikirim ke pompa vakum yang bersuhu 1350C yang bertujuan untuk memisahkan air dari urea cair sehingga didapatkan urea 99%. Selanjutnya urea yang mempunyai kandungan 99% tersebut diteruskan ke  prilling tower  untuk  pembutiran dan untuk menghindari pembentukan di dalam biuret  suhu dari prilling tower harus dijaga dibawah titik leleh urea dan menara di dinginkan dengan udara dan bagian atas mengeluarkan udara dan bagian bawah mengahasilkan urea granules atau < 1% biuret.

1.7. Fungsi Alat
a.       Sebagai pupuk padat untuk pemberi makanan daun tumbuhan
b.      Sebagai tambahan protein untuk hewan pemamah biak dan produksi melamin
c.       Sebagai pelapis dalam pembuatan resin, plastik, bahan pelapis dan resin perpindahan ion.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar