Dalam lem Aibon terkandung zat
Lysergic Acid Diethyilamideatau LSD. Zat tersebut sejenis zat hirup yang sangat
mudah ditemui di produk lem perekat.“Pengaruhnya sangat luar biasa bagi
penggunanya.Sebab,ketika mengisap aromanya, zat kimia tersebut memengaruhi
sistem saraf dan melumpuhkan,” kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota
Palembang Gema Insania kemarin. Zat yang dihirup dalam lem Aibon menjadikan
penggunanya merasa bahagia hingga aktivitas sang pengguna akhirnya berkurang
lantaran halusinasi yang dialami. “Efeknya dapat menjadi nikmat yang luar
biasa, sangat tenang dan mendorong perasaan nyaman.Sering kali ada perubahan
pada persepsi, pada penglihatan, suara, penciuman, perasaan, dan tempat,”tutur
dia.Dari beberapa literatur yang dihimpun, zat LSD pertama kali dibuat secara
sintetis sekitar 1940. Zat tersebut digunakan untuk menghilangkan hambatan yang
merintangi pada kasus kejiwaan. Halusinasi dengan menghirup ini juga dapat
diperoleh dari tumbuh-tumbuhan, seperti kaktus peyote yang dipakai oleh pribumi
Meksiko selama beberapa ratus tahun dalam kegiatan keagamaan dan hiburan.
Halusinasi atau halusinogen juga dikenal sebagai psikedelik yang dapat membuat
susunan saraf pusat pengguna berubah dan sering radikal. Akibatnya, keadaan
kesadaran pengguna juga dapat mengacaukan perasaan kenyataan waktu dan
emosi.Untuk diketahui, LSD sensitif terhadap udara, sinar matahari, dan
klorine, terutama dalam bentuk solutio atau cairan tanpa warna. Zat ini akan
bertahan selama satu tahun jika dijauhkan dari cahaya dan dijaga suhunya tetap
berada di bawah temperatur rendah. Penggunaan jangka panjang juga dapat
mengakibatkan sorot balik dan halusinasi yang dapat terjadi berhari-hari,
bermingguminggu, hingga berbulan-bulan. Namun, dari beberapa literatur belum
dijumpai bukti ketergantungan fisik dari gejala putus zat, meski dipakai secara
berkesinambungan. Namun, diduga dapat terjadi ketergantungan kejiwaan bagi
penggunanya.“Efeknya mungkin sama dengan pengguna narkoba, seperti hilangnya
kendali emosi, disorientasi, depresi, kepeningan, perasaan panik yang akut dan
perasaan tak terkalahkan. Bahkan, dapat mengakibatkan pengguna menempatkan diri
dalam bahaya fisik,” ujar Gema. Senada diungkapkan praktisi kesehatan Kota
Palembang Dr Zen Ahmad. Menurut dia, secara umum zat yang terkandung dalam
penyalahgunaan lem dapat merusak kesehatan penggunanya. Bau lem yang dihirup
lewat saluran pernapasan berpengaruh pada bagian pernapasan sebelum akhirnya
sampai ke otak dan menyebabkan halusinasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar