INDUSTRI
UREA
3.1. Pendahuluan
Urea
merupakan pupuk Nitrogen yang paling mudah dipakai. Zat ini mengandung Amonia,
Asam Nitrat, Urea, Amonium Nitrat (Nitrogen) paling tinggi (46%) diantara semua
pupuk padat. Urea dibuat menjadi pril atau granul (butiran) dan mudah diangkut
dalam bentuk curah maupun dalam kantong. Urea mengandung bahaya ledakan dalam
setiap kantong. Zat ini mudah larut didalam air dan tidak mempunyai residu
garam sesudah dipakai untuk tanaman. Kadang-kadang zat ini juga digunakan untuk
pemberi makanan daun. Kedengaran amat sederhana bahwa
pupuk Urea terbuat dari gas alam, air dan udara. Udara tersedia tidak terbatas
sedangkan gas alam terdapat banyak di Indonesia. Dengan sendirinya bagi
Indonesia bukanlah menjadi masalah yang berat untuk dapat memproduksi sendiri
pupuk buatan bagi kepentingan pertaniannya.
3.2. Bahan Baku dan Produk
·
Amonia (NH3)
·
Karbondioksida (CO2)
·
Urea (CON2H4)
3.2.1.
Sifat fisik dan Kimia
a. Bahan
Baku
·
Amonia (NH3)
Sifat Fisik :
·
Rumus
molekul : NH3
·
Berat
Molekul : 17,03 g/gmol
·
Titik didih
: -33,45 oC
·
Titik cair
normal : -77,7 °C
·
Temperatur
kritis : 207,5 °C
·
Tekanan
kritis : 111,3 atm
·
Volume
kritis : 0,08040 m3/kg mol
·
ΔΗof :
-39,222 kJ/mol
·
Densitas (
0 °C ) : 0,682 g/cc
·
Indeks
bias, eg : 1,325
·
Fase : cair
jenuh (30 oC
; 11,5 atm)
·
Warna :
tidak berwarna
·
Sifat :
berbau tajam (khas ammonia)
·
Kemurnian :
99,40 %
·
Spesific gravity
(-79 oC)
: 0,817
( 15 oC) : 0.617
·
Kelarutan
dalam air ( 25 °C ) : 0,94 %
Sifat
Kimia :
·
Ammonia
dapat membentuk campuran, mudah terbakar dengan udara pada nilai ambang batas
(16,25 % volume)
·
Bahaya
ledakan ammonia akan semakin meluas apabila kontak dengan oksigen pada
temperatur serta tekanan tinggi di atmosfer.
·
Reaksi oksidasi-reduksi
: 2NH3 +
5/2 O2 2NO
+ 3H2O
Jika
tanpa katalis
2NH3 + 3/2 O2 N2+ 3H2O
3CuO + 2NH3 3Cu + 3H2O + N2
·
Reaksi
substitusi
Masuknya ion H+ dalam
ammonia, yang sering disebut ammonisasi.
Misalnya
: NH3 +
H2O
NH4OH
NH4+ + OH-
NH3 + HX NH4++ X-
·
Reaksi
ammonolisis
Reaksi ammonia dengan
senyawa lain dimana ammonia bereaksi sebagai
gugus NH2
Misalnya
: HgCl2 +
2NH3 Hg(NH2)Cl +
NH4Cl
·
Karbondioksida
Sifat Fisik :
·
Rumus
Molekul : CO2
·
Titik Beku Cair : -56,6oC
(5,2 atm)
·
Tekanan kritis : 73 atm
·
Suhu kritis : 31 oC
·
Tak menyala dan tak berbau dan
tidak berwarna
·
Densitas : 1,98 kg/m³
Sifat Kimia :
·
Karbon dioksida dapat bereaksi
dengan natrium karbonat dan air.
Na2CO3 + CO2 + H2O ↔ 2NaHCO3
·
Kalsium karbonat dapat terurai
menjadi kalsium oksida dan karbon dioksida bila
dilakukan pemanasan.
CaCO3 CaO + CO2
·
Karbon monoksida dapat bereaksi
dengan gas hidrogen untuk menghasilkan benzen dan karbon dioksida.
12CO + 3H2 C6H6 + 6O2
·
Tembaga oksida dapat bereaksi
dengan karbon monoksida untuk menghasilkan karbon dioksida dan tembaga.
CuO + CO Cu + CO2
·
Karbon dioksida dapat
dihasilkan dari reaksi respirasi.
C6H12O6 + 6O2 6CO2 + 6H2O + Energi
b.
Produk
·
Urea
Sifat Fisik :
·
Berat Molekul : 60,06
·
Spesific Gravity : 1,335 (200C/40C)
·
Titik lebur : 132,70C
·
Kelarutan : 100 (170C dalam 100
% air)
20 (200C
dalam 100 % alkohol)
·
Panas pembakaran : -91,02 .105
J/kg
Sifat Kimia :
·
Urea dibuat dari hidrolisis
parsial cyanamide.
H2N-CN + H2O → H2N-CO-NH2
·
Urea dihasilkan dari reaksi
antara ammonia dengan karbon dioksida.
CO2 + NH3 ↔ H2N – CO - NH2 + H2O
·
Urea dapat bereaksi dengan
formaldehid.
NH2-CO-NH2 + HCHO →NH2 – CO - NH2 + CH2OH
·
Pemanasan ammonium sianat dapat
terurai menjadi urea.
NH4+OCN→ H2NCONH2
3.3. Reaksi Kimia
a. CO + 2NH NHCOONH H= -37.4 kcal
amonium karbonat
b. NHCOONH NHCONH + HO H= + 6.3 kcal
urea
c. 2 NHCONH NHCONHCONH.HO
biuret
3.4. Data
Kumulatif
a.
Basis : 1 ton prilling urea (
99+%)
One Through Partial recycle Total recycle
NH 1.15 0.88 0.60
CO 1.47 0.91 0.77
Power KWH 210 165 145
Cooling HO 120
70 110
Uap ton 1.8 2.0
2.4
b.
Kapasitas : 1000-1500 ton/ hari
3.5. Klasifikasi
Proses
Dekomposisi
amonium karbamat
Amonium dan CO dikompress dan
akan bereaksi pada tekanan 100-200 atm, pada temperatur 170-190 C di autoclave
membentuk amonium karbamat ( urea). Urea terbentuk secara dehidrasi pada
tekanan rendah.
3.6. Diagram Alir
3.7. Uraian
Proses
CO dan NH masuk urea syntetisis autoclave yang
beroperasi pada tekanan 180 atm dan temperatur 185 C . Untuk
menjaga suhu autoclave dilengkapi
pendingin. Gas tersebut melalui kran atau dipanaskan dengan steam, lalu
mengalir ke flash evapolator pada 140
C pada tekanan 21 atm dan akan menghasilkan tiga
bagian keluaran. Pertama air yang akan
direcycle, kedua gas dan reaktan yang berlebih juga direcycle, ke tiga gas
hasil dipanaskan dengan steam dan akan di alirkan langsung ke flash drum pada 10 atm, hasil keluaran
dari drum pada bagian atas berupa NH dan COdirecycle. Pada
bagian bawah flash drum akan mengalir menjadi 80 % aqueous urea dari
N cair. Produk dipanaskan dengan steam sebelum ke vakum evapotator pada 60 mmHg 135C yang menghasilkan 99 % molton urea dan mengalir
masuk ke prilling tower dimana ditambah udara dingin hingga dihasilkan urea
granute 1 % biuret.
3.8. Kegunaan Produk
a. sebagai pupuk padat untuk pemberi makanan
daun tumbuhan
b. sebagai tambahan protein untuk hewan
pemamah biak dalam produksi melamin
c. sebagai pelawis dalam pembutan resin,
plastik, bahan pelapis dan resin perpindahan
ion
4. INDUSTRI AMMONIUM NITRAT
Ammonium nitrat
merupakan suatu pupuk Amonia,Asam Nitrat,Urea,Amonium Nitrat yang sangat
penting karena kandungan Amonia,Asam Nitrat,Urea,Amonium Nitratya tinggi (
33%), pembuatannya sederhana dan murah serta mengandung suatu kombinasi yang
berharga yaitu Amonia,Asam Nitrat,Urea,Amonium Nitrat dalam bentuk unsur dan
Amonia,Asam Nitrat,Urea,Amonium Nitrat dalam bentuk ammonia. Ammonium nitrat
termasuk bahan peledak yang diizinkan artinya boleh dipakai di dalam tambang
batubara.
4.1 Klasifikasi proses
- Proses
Stegel ( yang akan dibahas)
- Prilling High Density Process
- Continous Vacuum Cristalitation
4.2 Data
Kuantitatif
-Basis 1 ton ammonium nitrat (98% hasil)
-Amoniak 0.22 ton
-60% HNO3 1.38
-Kapasitas plant : 100-500 tons/hari
-Tanah liat seperti diatomateous bumi untuk menghindari
ledakan
4.3 Bahan Baku
-57-60% HNO3 dari
menara penyerapan oksidasi
-Cairan NH3
4.4 Reaksi Kimia
a. NH3 +
HNO3
NH4NO3 H= -20.6
kcal
b. 2NH4NO3 +
CaCO3 à
Ca(NO3)2 + (NH4)CO3
4.5 Diagram alir (gambar
4.4)
4.6 Uraian Proses
Ammonia cair bereaksi dengan asam nitrat
mengandung air, reaksi terjadi pada fase cair,
di reaktor terjadi reaksi (a) .Dan dipompa menuju ke vacuum evaporator. Pada vacuum
evaporator terjadi pemekatan dari 75% menjadi 95% dan terjadi pengendapan
sehingga didapat padatan dan cairan.Yang berupa caitan menuju ke Prilling tower dengan penyemprotan air
secara spontan sehingga terjadi perubahan fase dari cair menjadi padatan. Padatan di screen didapat ukuran partikel 1.5mm .Dikeringkan dengan steam pada conveyer dryer dan menuju ke coating drum dan ditambahkan clay yang berfungsi untuk menghindari
ledakan dan didapat NH4NO3 Prills
Yang berupa padatan
dari vacuum evaporator menuju ke screw mixer. Sering terjadi penggumpalan setelah di screw mixer untuk
menghindaripenggumpalan di masukkan dalam Granulator
yang berfungsi sebagai pembentukan kristal.Dan di screen didapat ukuran partikel 2-4 mm bagi <2 dan >4 mm akan
di recyle ulang. Dan diteruskan ke
coating drum ditambah CaCO3 terjadi reaksi (b).Sehingga didapat
Ca(NO3)2.
Pembuatan NH4NO3
Flakes, cairan NH3
dan HNO3 dipanaskan dari suhu 95-1600C.Sehingga didapat
cairan NH4NO3 .Dan diteruskan ke separator yang berfungsi
memisahkan cairan yang murni dan yang mengandung air garam.Yang masih
mengandung garam akan di recycle ulang .Dan yang murni akan di Partial condenser dan terjadi perubahan
fase menjadi padatan .Dan di grinder diteruskan ke coating drum dan ditambah clay sehingga didapat NH4NO3
Flakes.
4.7 Kegunaan Amonium Nitrat
Ammonium nitrat
digunakan sebagai bahan baku pembuatan bahan peledak baik untuk keperluan
pertambangan maupun militer dan dapat digunakan sebagai pupuk karena mengandung
unsur Amonia,Asam Nitrat,Urea,Amonium Nitrat yang cukup tinggi ( ± 23.5 %). Bentuk padat ammonium nitrat ada 4
yaitu granul, prill, flake dan kristal. Khusus flake dibuat dengan proses
stengel, hasilnya dipakai sebagai bahan baku pembuatan peledak jenis ammonium
nitrat fuel oil (low dwnsity methode). Didalam industri
peledak, 75% dari bahan bakunya adalah ammonium nitrat.
KESIMPULAN
Amonia sintetis dapat dibuat dari gas Amonia,Asam
Nitrat,Urea,Amonium Nitrat dan hidrogen dengan reaksi katalitik, perbandingan
mol hidrogen dan Amonia,Asam Nitrat,Urea,Amonium Nitrat adalah 3 : 1. Amonia dapat digunakan untuk pembuatan pupuk
dan untuk industri plastik.
Reaksi kimia pada
pembuatan amonia
Pada pembuatan asam
nitrat bahan baku yang digunakan adalah udara, ammonia dan katalis platina
Proses pembuatan ammonia ada 4 yaitu: Proses Oksidasi Amonia, Proses Natrium
Nitrat ditambah Asam Sulfat, Proses
Fiksasi Amonia,Asam Nitrat,Urea,Amonium Nitrat dari Udara (proses Wisconsin),
dan Fiksasi Amonia,Asam Nitrat,Urea,Amonium Nitrat oleh Nuclear Fusion
Fragment. Asam nitrat dapat digunakan
untuk pupuk dan bahan peledak (eksplosif).
Pada produksi urea digunakan bahan baku
ammonia dan karbon dioksida yang mengalami pengompresan pada tekanan 100-200
atm. Ada tiga reaksi pada pembuatan amonia, kedua reaksi merupakan reaksi yang
diinginkan dan satu reaksi yang harus
dihindari yaitu reaksi pembentukan biuret.
Urea biasa digunakan untuk pupuk.
Reaksi kimia
Pembuatan ammonium
nitrat menggunakan bahan baku cairan NH3 dan HNO3 didapat produk NH4NO3
Prills dan NH4NO3 Flakes serta NitroLime.Untuk
menghindari ledakan ditambahkan clay atau tanah liat. Ammonium nitrat digunakan
sebagai bahan baku pembuatan bahan peledak baik untuk keperluan pertambangan
maupun militer dan dapat digunakan sebagai pupuk karena mengandung unsur
Amonia,Asam Nitrat,Urea,Amonium Nitrat yang cukup tinggi ( ± 23.5 %).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar